Monday, January 9, 2017

Bauran pemasaran dan bauran promosi

     Perbedaan bauran pemasaran dan bauran promosi

Menurut Fandy Tjiptono (2004), bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik barang/jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P yang di dalam terdapat bauran promosi yaitu, Product, Price, Promotion dan Place. Sehingga bauran promosi merupakan bagian bauran pemasaran.
Bauran promosi sendiri meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
Kotler dalam Alexander Sindoro (2000) mengemukakan berbagai faktor dalam menentukan bauran promosi, yaitu:
a.       Tipe Produk/Pasar.
                                            i.            Perusahaan barang konsumen
Biasanya mengalokasikan lebih banyak dana untuk iklan, menyusun promosi penjualan, penjualan perorangan dan kemudian hubungan masyarakat.
                                          ii.            Perusahaan barang Industri
Menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan promosi penjualan, iklan dan hubungan masyarakat.
b.      Strategi dorong atau tarik.
                                            i.            Strategi dorong (Push Strategy)
Merupakan strategi promosi yang menggunakan tanaga penjual dan promosi perdagangan untuk "mendorong" produk lewat saluran distribusi. Produsen mempromosikan produk kepada pedagang besar, pedagang besar kepada pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada konsumen.
                                          ii.            Strategi tarik (Pull Strategy).
Merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi memupuk permintaan konsumen. Apabila strategi tarik berhasil konsumen akan mencari produk dari pengecer, pengecer akan mencari dari pedagang besar dan pedagang besar akan mencari dari produsen.
c.       Kesiapan Pembeli.
Pengaruh dari alat promosi itu bervariasi untuk tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Iklan dan hubungan masyarakat, memegang peran utama dalam tahap kesadaran dan pengetahuan.
d.      Daur hidup Produk.
         Tahap perkenalan, iklan dan hubungan masyarakat baik untuk menghasilkan kesadaran tinggi, dan promosi penjualan bermanfaat untuk tnempromosikan penjualan awal. Penjualan perorangan harus dipakai agar pedagang man menjual produk tersebut.
     Tahap pertumbuhan, semua kiat itu dapat diperlambat karena permintaan memiliki momentumnya sendiri lewat pembicaraan dari mulut kemulut.
       Tahap kemapanan (dewasa), promosi penjualan, periklanan dan penjualan perorangan semua bertambah penting, secara berurutan.
          Tahap kemunduran, promosi penjualan berlangsung kuat, iklan dan publisitas dikurangi, dan tenaga penjualan hanya memberi perhatian minimal pada produk itu.

Penentuan anggaran promosi, idealnya anggaran promosi ditentukan dengan cara menghitung marginal revenue yang diperoleh dari tambahan setiap unit uang yang dikeluarkan dalam bauran promosi. Selama marginal revenue yang diperoleh lebih besar dari marginal cost untuk promosi, maka penambahan dana promosi masih dapat dibenarkan. Masalah utama dalam penerapan metode ini adalah pada penentuan marginal revenue itu sendiri. Perusahaan sangat jarang atau bahkan sulit mengetahui berapa banyak revenue yang diperoleh dari setiap tambahan dana yang dikeluarkan untuk promosi. Oleh karena keterbatasan pada metode optimal ini maka perusahaan menggunakan alternatif lain yaitu.

·         Objective-task method
Penggunaan metode ini memerlukan serangkaian langkah yaitu : penentuan tujuan promosi, menentukan strategi atau bahkan gugus tugas yang di butuhkan untuk mencapai tujuan itu, dan menentukan jumlah pengeluarlan yang di butuhkan dalam implementasi strategi. Untuk melakukan justifikasi atas anggaran yang di tetapkan, manajer pemasaran harus menggunakan asumsi tertentu yang mampu menjelaskan tentang tujuan dan mengapa hal itu di lakukan.

·         Metode Presentase Penjualan
Satu cara yang dapat di tempuh dalam mengestimasi besarnya anggaran promosi adalah dengan menentukan presentase tertentu penjualan periode yang lalu atau perkiraan penjualan tahun yang datang. Metode presentase penjualan ini banyak di pergunakan karena beberapa alasan. Pertama, adalah sederhana dan mudah untuk di lakukan. Kedua, pengeluaran promosi akan bervariasi di antara berbagai merk produk. Ketiga, dengan menggunakan metode ini maka pengeluaran untuk promosi dapat di perkirakan sebelumnya.

Namun demikian, beberapa kelemahan mendasar yang melekat dalam metode presentase penjualan sebagai dasar penetapan anggaran promosi adalah :

a.       Sangat tidak logis mengkaitkan secara langsung prakiraan pengeluaran dengan data masa lalu. Ini berarti bahwa penjualan menentukan bauran promosi, demikian pula sebaliknya. Dengan kata lain, apabila penjualan masa lalu adalah nol maka perusahaan tudak perlu mengaggarkan sejumlah dana untuk promosi
b.      Penjualan tidak secara langsung menncerminkan profitabilitas. Produk dengan marjin keuntungan kecil kadangkala menghasilkan volume penjualan tinggi.
c.       Kalau anggaran di tetapkan berdasarkan prakiraan penjualan, ada kecendrungan manajer pemasaran menaikan angka prakiraan penjualan untuk menjamin bahwa tersediaanya dana promosi produk.

·         Competitive parity
Bentuk pendekatan lain yang dapat juga di pergunakan untuk menetapkan anggaran promosi adalah dengan mengimbangi anggarn pesaing. Metode ini di lakukan dengan cara menentukan anggaran promosi dari presentase penjualan dua atau tiga perusahaan pesaing. Walaupun cara seperti itu menunjukan pemikiran dalam menghadapi pesaing, tetapi tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan memperoleh gambaran yang akurat tentang pesaing. Sangat mungki terjadi, dengan mengunakan presentase penjualan industri, perusahaan akan menggunakan kesalahan para pesaing sebagai dasar penentuan anggaran promosi perusahaan.

·         Metode arbitary
Banyak perusahaan tidak menggunakan proses perencanaan formal dalam menentukan besarnya anggaran promosi. Anggapan yang di anut adalah bahwa tidak ada kaitannya antara volume besarnya dana untuk promosi. Oleh karena itu, dasar yang di pergunakan untuk menentukan anggarn proosi adalah pada kemampuan perusahaan untuk menyediakan dana. Kelemahan cara macam ini adalah bahwa perusahaan tidak bisa mengkaitkan promosi dengan penjualan, yang berarti sulit untuk menilai kinerja bagian penjualan. Ketetapan justifikasi yang di lakukan manajer akan sangat menentukan keberhasilan promosi.

Sumber dan referensi:

http://rizfile.blogspot.co.id/2009/07/bauran-pemasaran-bauran-promosi.html
http://sabowo20.blogspot.co.id/2010/11/menentukan-anggaran-dan-bauran-promosi.html

No comments:

Post a Comment