Hambatan
atau risiko dalam persaingan global (contoh MEA)
a. Competition
risk akan muncul dengan banyaknya barang
impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam
industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih
berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan
bagi Negara Indonesia sendiri.
b. Exploitation
risk, Indonesia masih memiliki tingkat
regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi
dalam skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing
yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam
melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga
eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di
Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat
untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang
terkandung.
c. Risiko
ketenagakerjaan, dilihat dari sisi pendidikan dan
produktivitas Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal
dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta fondasi industri yang bagi
Indonesia sendiri membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN
(Republika Online, 2013).
Keunggulan
Indonesia yaitu, skala ekonomi dalam negeri yang besar, sumber daya manusia dan
alam yang banyak.
Kelemahan
Indonesia yaitu situasi politik yang tak menentu, korupsi, daya saing produk
yang selama ini homogenitas komoditas yang dijual tidak diolah menjadi produk
yang memiliki nilai tambah dan budaya masyarakat yang harus diperintah dan
“ramah”.
Saat
ini pemerintah sudah cukup konsisten dalam mempersiapkan Indonesia menghadapi
MEA dengan meningkatkan kualitas SDM lewat paket kebijakan ekonomi maupun
bidang lainnya seperti pendidikan dan hokum. Pemerintah juga memprioritaskan
pembangunan infrastruktur untuk menunjang itu semua.
Sumber dan referensi:
No comments:
Post a Comment